Indonesia tinggal selangkah lagi masuk final Piala AFF 2010 berkat kemenangan tipis 1-0 atas Filipina. Hasil tersebut sekaligus menjadikan Indonesia satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Piala AFF, terus mencetak kemenangan dalam empat penampilan, serta selalu mencetak gol setiap bertanding.
Rekor meyakinkan itu niscaya melambungkan mimpi masyarakat kian tinggi. Namun, Alfred Riedl mewanti-wanti, "Kemenangan ini sangat penting, tetapi kita belum memastikan tiket final."
"Kemenangan ini kemenangan yang sulit. Filipina menempatkan dua pemain di belakang bola saat bertahan sehingga kami sangat sulit membuka ruang. Tapi kami layak menang, terutama karena kami lebih aktif sepanjang pertandingan."
Filipina memang harus dipuji. Berangkat dari negara bukan sepakbola dan harus memainkan dua laga semi-final di Jakarta, Filipina tampil solid. Hanya sebuah kegagalan komunikasi antara kiper Neil Etheridge dan dua pemain belakang timnya sehingga Indonesia sukses menciptakan gol kemenangan melalui sundulan Cristian Gonzales.
Indonesia wajib waspada pada laga kedua Minggu (19/12) nanti karena permainan disiplin Filipina terbukti sukes mematikan lini serang Merah-Putih sepanjang babak kedua.
"Filipina lebih tangguh daripada yang kami duga. Pada pertandingan ini, Filipina tampil lebih baik daripada yang kami saksikan dari rekaman video, sedangkan Indonesia harus diakui tampil lebih buruk dibandingkan dengan laga penyisihan grup," sambung Riedl.
Terus terang, kualitas penampilan serta cerita di balik persiapan tim terkadang diabaikan asalkan kemenangan berhasil diraih. Saat ini yang terjadi sebagian besar masyarakat memandang empat kemenangan beruntun yang diraih Indonesia adalah sebuah pencapaian besar. Tidak salah jika pencapaian Indonesia saat ini membangkitkan antusiasme masyarakat, tetapi bukankah merisaukan jika euforia berlebihan tidak segera direm.
Lihatlah lapangan latihan yang dijubeli penonton yang ingin berfoto bersama pemain timnas -- tak ubahnya seperti bintang sinetron -- ataupun ketika sejumlah pemain mulai menjadi komoditi hiburan massa melalui tayangan televisi.
Sirkus, kata Alfred Riedl. Tetapi tentu kita tidak mau kehilangan kesempatan besar menjuarai Piala AFF hanya karena diri sendiri. Bukankah musuh yang paling besar itu adalah diri sendiri? Dalam dunia olahraga, sang pemenang adalah mereka yang mampu menahan limpahan ambisi pribadi, mengatasi beban harapan yang berlebih, serta fokus pada tugas di depan mata.
Masih ada waktu dua hari bersiap sebelum laga kedua semi-final. Jika berhasil mempertahankan konsistensi penampilan dan kembali meraih kemenangan, tiket final pun menjadi sebuah kepantasan. Ketika hal itu terwujud, sudah bisa diduga antusiasme publik kian memuncak. Pada saat seperti inilah dibutuhkan ketenangan tim agar target juara Asia Tenggara dapat tercapai.
by: goal.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar